MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
·
Pengertian Manusia
Manusia Secara bahasa manusia
berasal dari kata “manu” (Sanskerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir
berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Secara istilah manusia dapat
diartikan sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu.Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga
sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau
tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan
pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai
kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk
lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan
keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Dan juga manusia adalah ciptaan
Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.
• Pengertian
Budaya
Budaya = cultuur (bahasa belanda)
= culture (bahasa Inggris) = tsaqofah (bahasa Arab), berasal dari bahasa Latin
“Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan menyuburkan dan mengembangkan,
terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti
culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah
alam”.Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa
Sansakerta “Buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau
akal.
Pendapat lain mengatakan, bahwa
kata budaya adalah sebagai perkembangan dari kata budidaya, yang berarti daya dan
budi. Maka dari itu dibedakanlah antara pengertian budaya dan kebudayaan.
Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta karsa dan rasa, sedangkan budaya
merupakan hasil dari budaya atau hasil cipta, karsa dan rasa.
Selain itu terdapat
tiga wujud kebudayaan yaitu :
1.
Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud
pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran
masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup.
2.
Wujud sebagai suatu aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem
sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi,
berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu
mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini
bersifat nyata atau konkret.
3.
Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan
karya manusia dalam masyarakat.
• Fungsi
Budaya bagi Manusia
Kebudayaan mempunyai fungsi yang
sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Masyarakat memiliki
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani kehidupannya.
Kebutuhan- kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Karena kemampuan manusia
terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaannya juga
terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.
Karsa masyarakat mewujudkan norma
dan nilai- nilai sosial yang sangat perlu untuk mengadakan tata tertib dalam
pergaulan kemasyarakatan. Karsa merupakan daya upaya manusia untuk melindungi
diri terhadap kekuatan-kekuatan lain yang ada di dalam masyarakat. Untuk
menghadapi kekuatan- kekuatan yang buruk, manusia terpaksa melindungi diri
dengan cara menciptakan kaidah-kaidah yang pada hakikatnya merupakan
petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berlaku di
dalam pergaulan hidup.
Fungsi kebudayaan adalah untuk
mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat
untuk menentukan sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain didalam
menjalankan hidupnya.
kebudayaan
berfungsi sebagai:
1.
Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2.
Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3.
Pembimbing kehidupan manusia
4.
Pembeda antar manusia dan binatang
Kebudayaan mengatur supaya
manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menentukan
sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap orang bagaimanapun
hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan
(habit) merupakan suatu perilaku pribadi yang berarti kebiasaan orang seorang
itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah.
Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya
selalu ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya
• Hubungan
Manusia dan Kebudayaan
Akal
budi merupakan kelebihan yang dimiliki oleh manusia. Akal juga adalah kemampuan
dari manusia untuk berfikir sebagai kodrat. Budi artinya akal juga atau suatu bagian
dari kata hati manusia yang berupa panduan akal serta perasaan yang mampu
membedakan baik dan buruk. Dengan akal dan budi inilah manusia mampu
menciptakan bebagai hal antara lain :
–
Menciptakan
–
Kreasi
–
Memperlakukan
–
Memperbaruhi
–
Memperbaiki
–
Mengembangkan dan
–
Meningkatkan sesuatu
Sedangkan ditinjau
dari sudut antropologi, manusia dapat di klarifikasi dari dua jenis:
–
manusia sebagai makhluk biologi
–
manusia sebagai makhluk sosio-budaya
Manusia sebagai makhluk biologi ,
bahwa manusia dapat dipelajari dari sisi ilmu biologi dan anatomi. Sedangkan
manusia sebagai makhluk sosio-budaya yaitu manusia dipelajari dalam sudut
pandang antropologi budaya. Antropologi budaya sendiri menyelidiki mengenai
seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia menggunakan akal budi dan
struktur fisiknya untuk mengubah lingkungannya berdasarkan pengalaman. Juga
memahami serta menuliskan kebudayaan yang terdapat dalam masyarakat manusia.
Pada akhirnya terdapat suatu
konsepsi tentang kebudayaan manusia yang menganalisis masalah-masalah hidup
sosial-kebudayaan manusia. Konsepsi tersebut ternyata memberikan gambaran bahwa
hanya manusialah yang mampu berkebudayaan. Sedangkan pada hewan tidak memiliki
kemampuan tersebut. Mengapa hanya manusia yang memiliki kebudayaan? Kenapa
hanya manusia yang berkebudayaan sedangkan hewan tidak berkebudayaan? Padahal
dilihat dari segi jasmaniah tidak ada perbedaan yang prinsipal antara hewan dan
manusia.
Apabila diteliti dengan
sunggug-sungguh perbedaan akan tampak pada hakikat manusia, yaitu sesuatu yang
tidak dimiki oleh hewan manapun tetapi hanya ada pada manusia. Sesuatu yang
membedakan secara mutlak atara keduanya. Ialah jiwa, manusia mempunya jiwa
sedangnkan hewan tidak memilikinya.
Manusia yang mempunyai jiwa,
mempunyai pula kebudayaan. Hewan yang tidak mempunyai jiwa tidak pula akan
mempunyai kebudayaan. Kesimpulannya: jiwa yang sesungguhnya memyebabkan adanya
kebudayaan. Yang membedakan manusia dan hewan secara abstrak adalah jiwa yang
merupakan sumber dan ciptaan kebudayaan
Manusia sangat erat kaitannya
dengan kebudayaan. Begitupun sebaliknya. Manusia yang membuat kebudayaan. Dan
hampir setiap tingkah laku manusia itu adalah kebudayaan. Dalam sosiologi
manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal. Maksudnya adalah walaupun keduanya
berbeda, tetapi keduanya merupakan suatu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup
manusia agar sesuai dengannya. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam
menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang
digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Dari sisi lain, hubungan antara
manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara
manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialegtis, maksudnya adalah saling
terkait satu dengan yang lainnya. Proses dialegtis ini tercipta melalui tiga
tahap, yaitu:
1.
Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya.
2.
Obyektivasi, yaitu proses dimana manusia menjadi realitas obyektif, yaitu suatu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3.
Internalisasi, yaitu proses dimana manusia sergap kembali oleh manusia.
Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia
dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh
masyarakat.
Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Definisi Kebudyaan itu sendiri
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita
nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu
bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Manusia dan kebudayaan pada
hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari
seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat
kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
1)
penganut kebudayaan
2)
pembawa kebudayaan
3)
manipulator kebudayaan, dan
4)
pencipta kebudayaan